Thursday, May 2, 2013

Kesenian Tradisional Wayang Topeng Malangan


Wayang Topeng



Wayang Topeng

Tari Topeng adalah seni tradisi yang menggunakan topeng. Tari ini digunakan dalam karya seni Wayang Topeng Malangan. Tari Topeng juga dapat ditampilkan secara “lepas” dari lakon Wayang Topeng menurut perkembanganya. Dalam bentuk lakon biasanya menjadi bagian dari sebuah cerita yang menggambarkan karakter tertentu dalam cerita tersebut. Pertunjukan Wayang Topeng biasanya memakai sekelompok pengrawit “Karawitan” dalam mengiringi pertunjukan tersebut. Pada tari “lepas” biasanya tarian yang dipilih adalah tarian “Bapang” dan “Patih” saja.



Biasanya Wayang Topeng Malangan  memakai celana atau lakon Panji ceritanya antara lain, Sayembara Sedolanang, Umbul-umbul Majapura, Baderbang Sisik Kencana, Panji Laras, Walangwati-walang Semirang, Patah Kundonowa Rongso, Adege Kediri, Jenggala Mbangun Candi, dan masih banyak lagi

Di Kedung Monggo mempunyai 76 karakter yang bisa di bagi menjadi empat bagian. Peran dalam Wayang Topeng dibagi menjadi 4 yaitu :
  1. Protagonis dari tokoh baik Kerajaan Jenggala dan Kediri yaitu tokoh Panji dan Putri
  2. Antagonis dari Kerajaan Sabrang atau seberang yaitu, Kerajaan Dulang Kencana, Bantar Angin dan lainnya. Tokohnya adalah, Klana, Bapang, Patih Sabrang dan Butho
  3. Tokoh lucu biasanya abdi yaitu, Demang dan Emban
Tokoh hewan seperti Ayam, Naga, Ikan, Monyet, Celeng/Babi, Sapi, dan Lalat (jelmaan Walangwati-walang Semiran

  1. Wayang Topeng Malang adalah seni pertunjukan yang menyerupai penampilan Wayang Orang. Perbedan yang menonjol antara Wayang Orang dan Wayang Topeng hanya pada  topeng yang dikenakan pada wajah penari.
          Sebutan ‘Malang’ yang menyertai Wayang Topeng adalah wilayah pertumbuhan dan persebaran seni pertunjukan itu, yaitu daerah yang berada di dataran tinggi di antara pegunungan Tengger, Semeru, Kawi, dan Gunung Arjuna.  Pada mulanya merupakan daerah agraris yang sangat subur, karena derah ini dibelah oleh sungai Brantas dan anak sungai yang bercabang-cabang.
           Realitas Wayang dan Topeng dalam penyajian Wayang Topeng di Malang masih membutuhkan pencermatan, pasalnya mengkaji aspek model pertunjukan yang diadaptasi dari pertunjukan Wayang Orang atau Wayang Kulit dibutuhkan penjelasan yang komperhensif, sementara Topeng juga diperlukan penggalian yang mendalam dari sisi konsep dan latar belakang fungsinya.


          Wayang Topeng dalam budaya Jawa mempunyai perkembangan yang beragam, baik sebagai pertunjukan ritual ataupun sebagai seni pertunjukan. Semula topeng adalah benda yang wujudnya sebagai peniruan wajah  leluhur, yaitu orang yang telah meninggal dunia, seperti kepala keluarga, marga, kepala suku, atau pangeran-pangeran dari kerajaan masa lalu. Keterkaitan topeng dengan roh leluhur. Konon ada tradisi membawa topeng-topeng milik penari tertentu ke makam khusus (Pundhen) untuk mendapatkan magis, aktivitas itu bagi masyarakat setempat disebut ‘stren’.

    Jadi ini lah kebudayaan kota malang :)

No comments:

Post a Comment